OTOJURNALISME - Menyikapi maraknya pemberitaan dan keluhan masyarakat terkait mesin sepeda motor yang mengalami gejala brebet, PT Niterra Mobility Indonesia selaku produsen busi terkemuka menegaskan pentingnya pemahaman menyeluruh mengenai peran busi dalam sistem pembakaran mesin. Melalui edukasi ini, perusahaan ingin meluruskan berbagai anggapan yang berkembang di tengah publik.
Dalam sejumlah pernyataan yang beredar, busi kerap disebut sebagai salah satu komponen pemicu menurunnya performa mesin hingga menimbulkan brebet. Menanggapi hal tersebut, PT Niterra Mobility Indonesia menegaskan bahwa busi memang memegang peranan vital dalam proses pembakaran, namun bukan satu-satunya faktor penentu kinerja mesin secara keseluruhan.
Baca Juga: Marak Busi Palsu, Niterra Komitmen Berantas Peredaran Busi Tak Sesuai Standart Mutu
Prinsip Kerja Mesin Pembakaran Dalam
Secara teknis, mesin pembakaran dalam bekerja melalui proses pencampuran udara dan bahan bakar yang kemudian dikompresi dan dinyalakan oleh percikan api dari busi. Seluruh tahapan ini harus berlangsung secara presisi agar tenaga yang dihasilkan optimal.
"Ketidaksempurnaan pada salah satu unsur baik pasokan bahan bakar, aliran udara, tingkat kompresi, maupun kualitas percikan api berpotensi memicu gangguan seperti brebet." jelas Diko Oktaviano selaku Aftermarket Technical Support, PT Niterra Mobility Indonesia.
Peran Strategis Busi
Dalam sistem pembakaran, busi berfungsi memicu percikan api yang membakar campuran udara dan bahan bakar di ruang bakar. Busi yang aus, kotor, atau tidak sesuai spesifikasi dapat menghasilkan percikan api yang lemah sehingga pembakaran menjadi tidak sempurna.
Meski demikian, performa mesin juga sangat dipengaruhi oleh faktor lain, mulai dari kualitas bahan bakar, kondisi filter udara, injektor, hingga sistem pengapian secara keseluruhan.
Lebih jauh, busi juga dapat berperan sebagai “indikator” kondisi ruang bakar. Sebagai komponen terakhir dalam rangkaian sistem pembakaran, kondisi busi sangat dipengaruhi oleh proses yang terjadi sebelumnya.
Baca Juga: Ramaikan Yamaha Rev Festival Ajang Apresiasi Konsumen Di Penghujung Tahun 2025
Apabila seluruh proses berlangsung dengan baik, busi akan lebih awet dan tahan lama. Sebaliknya, gangguan pada sistem pembakaran akan berdampak langsung pada kerusakan busi.
Secara umum, kerusakan busi terbagi dalam dua kategori utama, yakni overheat, ketika busi mengalami panas berlebih, serta carbon foul, kondisi di mana busi tertutup kerak karbon akibat pembakaran yang tidak sempurna.***
Artikel Terkait
Mazda Indonesia Menjaga Momentum Dan Optimis Di 2026
Ramaikan Yamaha Rev Festival Ajang Apresiasi Konsumen Di Penghujung Tahun 2025
Mobil™ Perkenalkan Formula Terbaru Mobil Super™ All-In-One Protection Berstandar API SQ dan ILSAC GF-7A
Marak Busi Palsu, Niterra Komitmen Berantas Peredaran Busi Tak Sesuai Standart Mutu
Suzuki Indonesia Donasi Bantuan Pada Korban Bencana Di Sumatera